Friday, December 24, 2010

Kisah cinta anak ingusan



Ketika masih kelas 4 SD saya jatuh cinta kepada seorang gadis yang cantik, putih bersih dan elok kelakuannya.
Perasaan jatuh cinta itu seperti apa? Melihat tasnya saja sudah senang. Saya akan lakukan segala sesuatu untuk menarik perhatiannya. Mulai dari berbicara yang keras, melewati kelasnya (karena kami beda kelas). Sebisa mungkin dalam 1 hari saya bisa melihat dia. Satu hari tanpa melihatnya sepertinya sudah mau mati.
Saya mulai melakukan banyak atraksi dan sampai-sampai satu sekolah tahu saya suka dengan dia. Wali kelas saya juga suka bercanda dengan saya katanya “gi si dia lagi mikirin kamu tu hehehe”. Saya hanya tersenyum manis.
Hari-hari saya lalui dengan perasaan yang berbunga-bunga. Dia terus muncul dipikiran saya. 
Suatu hari dia melewati depan rumah saya (karena rumah saya di jalan raya) dan kami saling menatap mata sekitar 10 detik. Hati saya berdebar-debar dengan cepat. Tatapan matanya tidak akan saya lupakan. Mata yang indah dan tatapan yang begitu penuh kasih dan lemah lembut.
Dua tahun sudah berlalu dan akhirnya tiba pengambilan ijasah. Saya mulai mencari informasi dan ternyata dia akan pindah ke jawa. Hati saya sedih mendengarnya dan untuk melanjutkan ke smp saja saya sudah malas sekali.
Tapi saya kembali berpikir dan berkata dalam hati “kalau seandainya saya suka kan saya bisa menyusul dia ke jawa?. Ah mau dapat uang dari mana? Untuk uang jajan saja saya masih minta sama orang tua” Otak saya terus berputar dan akhirnya saya ambil satu keputusan. Saya akan menyusul dia setelah saya lulus sma.
Hari-hari saya lalui tanpa bisa melihatnya. Mulai saat itu dia mulai hidup dipikiran saya.  Ketika masuk ke kelas tiga smp, dia sudah mulai menghilang dari pikiran saya. Karena saya berpikir tidak mungkin saya akan menemukan dia kembali. Karena wajahnya saja saya sudah mulai lupa-lupa ingat. Hehehe.
“Cinta memang buta. Tapi kalau buta terus tar nabrak lagi. Hehehe
“Jadi cinta  harus disertai dengan akal sehat” ^,^

No comments:

Post a Comment